Jumat, 11 Maret 2011

Manusia Dan Cinta Kasih

          Manusia dan cinta kasih mempunyai keterkaitan penting dalam kehidupan kita sebagai manusia bumi. Cinta kasih telah ada sejak manusia pertama diciptakan. Manusia diberikan akal pikiran serta perasaan untuk bisa berpikir baik buruknya cinta kasih, serta bisa merasakan perwujudan cinta dan kasih itu dalam kehidupan kita sehari- hari.

>>> PENGERTIAN CINTA DAN KASIH
 
        Cinta adalah satu perkataan yang mengandung makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka kepada atau rasa sayang kepada atau pun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih itu sendiri mempunyai arti perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Kata kasih sebenarnya memperkuat dari kata cinta. Mengapa demikian ? karena arti dari cinta kasih dapat kita artikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertakan oleh rasa belas kasihan.
           Secara sepintas dilihat dari artinya, kedua kata tersebut mempunyai kata yang bisa dibilang hampir sama, namun ternyata kedua kata tersebut sangatlah berbeda. Pengertian cinta lebih mengandung bagaimananya dalamnya sebuah perasaan, sedangkan kasih lebih keluarnya. Dengan kata lain, cinta yang bersumber dari dalam itulah yang membuat kasih itu akan terwujud secara nyata.
Cinta juga bisa dibilang sebagai pengikat yang kokoh antara manusia dan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhannya dengan ikhlas, mengikuti semua perintah-Nya dan berpegang teguh terhadap syariat agamanya.
          Sangat banyak pengertian yang diungkapkan oleh setiap manusia, baik dari para ahli peneliti atau pengamat cinta bahkan dari masyarakat umum sekalipun. Didalam buku seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan bahwa cinta itu terutama memberi bukan menerima. Memberi disini diartikan sebagai sebuah ungkapan tertinggi dari kemampuan. Disini dimaksudkan memberi adalah sifat-sifat manusiawi bukanlah materi. Hal ini sering disalah artikan oleh banyak orang. Mereka menuntut cinta itu memberikan sesuatu bukan dalam bentuk sifat yang manusiawi melainkan materi. Itulah yang sering diharapkan. Bukan kah begitu ?. Sebenarnya tanpa kita sadari banyak sekali sifat manusiawi yang menjadi unsur – unsur dasar yang dinyatakan oleh cinta yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Banyak study kasus yang bisa kita ambil dari unsur – unsur diatas, antara lain :
           • Contoh study kasus pengasuhan. Contoh study kasus yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu kepada anaknya. Seorang ibu akan selalu menyayangi anaknya sampai hayat menjemputnya. Seburuk- buruk tingkah laku anaknya, ibu itu akan selalu menyayanginya, Mencintainya dan Mengasuh serta merawatnya ketika sedang sakit. Itulah cinta seorang ibu sepenuh hatinya dan segenap jiwa raganya.
           • Contoh study kasus berikutnya pada tanggung jawab. Tanggung jawab dalam arti yang benar adalah sesuatu tindakan yang betul – betul suka rela untuk dilaksanakannya. Kita ambil study kasus, masih sama seperti contoh diatas yaitu cinta seorang ibu. Mengapa demikian? Pernahkah kalian melihat seorang ibu menelantarkan anaknya? Tentu saja tidak. Sekalipun anak itu dibilang badung oleh ibunya akan tetap membiayainya dan memberikan dia sepiring nasi, inilah sikap tanggung jawab seorang ibu kepada anaknya.
           • Contoh ketiga kita lihat dari sifat perhatian. Disini setiap manusia memperhatikan bahwa pribadi lain yang ada selain dari pribadi miliknya itu hendaknya berkembang dan membuka menjadi apa adanya. Misalnya, seorang ayah yang mempunyai latar belakang buruk seperti seorang pemabuk, terkadang tidak menginginkan anaknya juga sama seperti dirinya. Kebanyakkan seorang ayah menunjukkan sifat yang sangat beda dengan seorang ibu jika mencintai anaknya. Sang ibu terkadang selalu memberikan perhatian, nasehat yang sering kali di ucapkan, namun sedikit berbeda dengan ayah, secara diam- diam dia memperhatikan sifat anaknya, apakah sudah baik atau salah. Jika salah terkadang dia akan menegurnya dengan sebuah teguran yang cukup keras.
           • Contoh study kasus berikutnya adalah pengenalan. Dilihat disini, pengenalan merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Kita lihat disini adalah pasangan dari suami istri yang baru saja menikah. Disitulah pengenalan secara utuh diantara mereka. Setelah mereka menikah, tidak ada lagi rahasia yang disembunyikan diantara keduanya. Saling jujur dan terbuka membantu hubungan rumah tangga mereka menjadi semakin baik dan selamanya dapat bersatu.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
  1. Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
  2. Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
  3. Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling mencium, merangkul dan sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar