Penderitaan..
Banyak definisi dari penderitaan. Tapi menurut saya, segala sesuatu yang terjadi diluar rencana manusia dan hal itu tidak diinginkan untuk terjadi, maka hal itu akan menimbulkan penderitaan bagi manusia yang merasakannya. Segala sesuatu yang menyakitkan (Baik jiwa maupun raga) bisa dikatakan sebagai penderitaan. Mungkin tanpa disadari banyak penderitaan yang telah dilalui, namun saya berusaha untuk tetap mengucap syukur untuk segala yang telah terjadi dalam hidup saya. Karena dunia ini memang pada akhirnya akan menuju pada penderitaan yang kekal.
Selalu ada penderitaan yang dialami, mulai dari bangun dari tidur sampai pergi ke tempat tidur lagi. Sesungguhnya saya kurang suka menunjukan penderitaan yang saya pernah alami. Karena itu akan membuka aib seseorang dan itu sangatlah tidak terpuji.
Dulu saya pernah mengenalseorang wanita, sebut saja dia Lena. Lena adalah orang rantauan dari kota Riau, Pekan Baru. Entah mengapa dia selalu mencari-cari perhatian saya. Tidak lama kemudian kami membuat janji unttuk pergi ke suatu tempat rekreasi. Seperti biasa saya yang datang menjemputnya dirumah tantenya. Saat itu ada si Om yang sedang duduk di luar teras. Saat saya sampai, saya langsung turun dan memberi salam pada si Om. Om menyapa saya dengan sambutan selamat datang. Tak lama Lena datang dari dalam rumah dan kami segera pamit pada om dan tantenya. Dan kami pun berangkat.
Sepanjang jalan Lena tampak aneh. Tak seperti biasanya, seperti ada yang disembunyikan olehnya. Saya hanya diam saja melihatnya seperti itu. Saat kami sedang ditengah perjalanan, dia meminta kepada saya untuk mampir sebentar saja ke rumah temannya. Karena dia tampak memaksa, jadi saya terpaksa mengikuti maunya. Sesampainya di tempat temannya dia turun dan menemui temannya. Disana terlihat banyak laki-laki muda dan mereka tampak memiliki pergaulan yang kurang sehat. Tak lama setelah menemui temannya, dia datang menghampiri saya dan meminta maaf pada saya karena dia telah punya kekasih lain.
Oh Tuhan. Betapa sakitnya hati saya saat itu. Namun sayatidak melampiaskannya dengan amarah yang berapi-api. Menanggapinya saya hanya tersenyum dan berkata "Thanks ya", kemudian saya pamit untuk pulang. Sejak saat itu saya sudah tidak berhubungan lagi dengan dia. Bahkan SMS pun tidak. Mungkin itu penderitaan yang pernah saya alami. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar